Rabu, 27 April 2016

Laporan Praktikum Mikrobiologi



Pertumbuhan Bakteri Pada Media Agar Miring dan Agar Tegak
A.   TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk mengetahui Ciri-ciri koloni pada Media Agar tegak dan Agar miring
B.   PRINSIP TEORI
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran bahan makanan atau nutrien untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme tersebut. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.

Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat (Hadioetomo, 1993).

Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sistesis sel, keperluan energi dalam metabolism, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phospat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar, medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, dan nukleotida (Waluyo 2007: 61).

Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan. Sterilisai merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo, 1993).


C.   ALAT dan BAHAN
1.ALAT                                                                                                                                                      
a.       Tabung Reaksi
b.      Kapas/Aluminium Foil
c.       Autoclave
d.      Jarum Ose
e.       Bunsen
f.       Rak Tabung Reaksi(Media Tegak)
2. BAHAN
a.       Media NA(Nutrien Agar)
b.      Susu UHT(Media Tegak)
c.       Air Kaldu(Media Miring)

D.   PROSEDUR KERJA
a.       Masak Media NA
b.      Sterilisasi diAutoclave, diamkan hingga suhu sekitar 45 C, masukkan 15 ML Media kedalam tabung reaksi
c.       Pada media agar tegak posisikan tabung reaksi berdiri, sedangkan pada media agar miring posisikan tabung reaksi miring, biarkan memadat
d.      Inokulasi dengan cara streak plate menggunakan jarum ose. Pada media agar tegak digunakan sampel air kaldu, kemudian pada media agar miring digunakan sampel susu UHT
e.       Simpan disuhu kamar. Amati Ciri-ciri dan bentuk bakteri

E.   HASIL dan PEMBAHASAN
a.       HASIL
Media Tegak




 
Koloni  Fakultatif Anaerob 
Ciri-ciri fisik 
a.       Warna : Putih 
b.      Fase : Padat disepanjang tusukan 
c.       Jenis Mikroba : Bakteri


         
Media Agar Miring




Koloni Spreading

Ciri-ciri Fisik
a.       Warna : Putih
b.      Fase : Tersebar
c.       Jenis Mikroba : Bakteri

b .      PEMBAHASAN
Pada praktikum ini mengggunakan 2 media, yaitu media agar tegak dan media agar miring. Setiap media mempunyai sampel yang berbeda, pada media agar tegak menggunakan sampel air kaldu, sedangkan media agar miting menggunakan sampel susu UHT. Pemilihan media yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Kesesuaian suhu, pH, kecukupan nutrien pada media merupakan beberapa syarat untuk mikroba tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Menurut  Stanier (2011: 221), pada pembuatan media untuk berbagai macam organisme harus menggunakan bahan yang mengandung banyak protein dangan berbagai konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri. Salah satu bahan yang sering dipergunakan adalah tauge. Tauge berfungsi sebagai sumber protein, sukrosa berfungsi sebagai sumber karbohidrat sehinga cocok dijadikan untuk media pertumbuhan mikroba.

NA(Nutrien Agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. Pembuatan Medium percobaan ini menggunakan NA, dengan hasil pada media tegak tumbuh koloni bakteri fakultatif anaerob, lalu pada media agar miring tumbuh koloni bakteri spreading.

F.     KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan, maka dapat diperoleh kesimpulan
1.       Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran bahan makanan atau nutrient untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme
2.       Agar  tidak terkontaminasi pastikan alat dan bahan sudah steril dan bekerja secara aseptik
3.       Pada media tegak dengan menggunakan sampel air kaldu tumbuh koloni bakteri fakultatif anaerob, sedangkan pada media miring dengan menggunakan sampel susu UHT tumbuh koloni bakteri spreading.


DAFTAR PUSTAKA
                                                        
                                                         Dwidjoseputro. 1994. Mikrobiologi. Jakarta : Erlangga

                                                         Hadioetomo. 1991. Mikrobiologi Dasar. Bandung : Rineka Cipta
                                                        
                                                         Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Jakarta : Erlangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar