Pewarnaan Gram
1. TUJUAN
Untuk mengetahui perbedaan bakteri yang
bersifat gram negatif dan gram positif
2.
BAHAN dan ALAT
a.
BAHAN
-
Susu kental manis (yang telah dibuka selama 3
hari)
-
Aquadest
-
Alkohol
-
Pewarna Malachit Green
-
Lugol iodine
-
Pewarna safranin
b.
ALAT
-
Objek glass
-
Pipet tetes
-
Bunsen
-
Mikroskop
3.
PROSEDUR KERJA
a.
Bersihkan objek glass menggunakan alkohol dan
keringkan, kemudian fiksasi
b.
Ambil satu tetes suspense mikroba, ratakan
setipis mungkin
c.
Keringanginkan kemudian difiksasi diatas api Bunsen
d.
Teteskan Malachit Green sebanyak 3 tetes ,
diamkan selama 2 menit. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
e.
Teteskan lugol iodine sebanyak 3 tetes, diamkan
selama 2 menit. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
f.
Teteskan alcohol sebanyak 3 tetes, diamkan
selama 30 detik. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
g.
Teteskan safranin sebanyak 3 tetes diamkan
selama 2 menit. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
h.
Periksa dibawah mikroskop, bakteri gram positif
berwarna violet sedangkan gram negatif berwarna merah. Gram variable berwarna
merah atau violet
4.
PRINSIP TEORI
Pewarnaan
Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama
berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus
dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram
positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan
alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu
pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat
semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian
ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan
perbedaan struktur dinding sel mereka.
a.
Bakteri Gram Negatif
Bakteri
gram negatiF adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada
metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu
gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
b.
Bakteri Gram Positif
Bakteri
gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah
mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan
klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan
struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010).
Bakteri
gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat
diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki
selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan
kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol
sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009).
Sel
bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu
lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi
terlalu pendek (Fitria, 2009).
Perbedaan
relatif sifat bakteri gram positif dan gram negative (Manurung, 2010).
Sifat
|
Bakteri garam (+)
|
Bakteri gram negatif(-)
|
Komposisi dinding sel
|
Kandungan lipid rendah (1-4%)
|
Kandungan lipid tinggi
|
Ketahanan terhadap penisilin
|
Lebih sensitif
|
Lebih tahan
|
Penghambatan oleh pewarna basa
(VK)
|
Lebih dihambat
|
Kurang dihambat
|
Kebutuhan nutrisi
|
Kebanyakan spesies relatif
kompleks
|
Relatif sederhana
|
Ketahanaa terhadap
perlakuan fisik
|
Lebih tahan
|
Kurang tahan
|
5. PENGAMATAN atau GAMBAR
6. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini membahas tentang
pewarnaan gram.
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan
diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi.
Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di
dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri.
Pewarnaan gram menggunakan 4 macam zat pewarna yaitu meliputi Cibol Getian Violet sebagai pewarna
primer, Iodium sebagai pewarna
sekunder, Alkohol sebagai larutan
pemucat, Safranin sebagai pewarna
pembanding. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu
gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang
tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding
sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel
Bakteri
gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu
gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu
sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu
di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda.
Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada
perbedaan struktur dinding sel bakteri.
Umumnya bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna
sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa). Mikroba
sulit dilihat dengan cahaya karena tidak membiaskan cahaya hal tersebut
menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme. Zat warna dapat
mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya
dapat ditingkatkan. Mengamati bakteri dalam kehidupan sangat sulit sehingga
dikembangkan teknik pewarnaan sel bakteri agar sel dapat terlihat jelas dan
mudah diamati (Karmana 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri
yaitu fiksasi, pelunturan warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan
penggunaan zat pewarna penutup. Fiksasi
bertujuan untuk mematikan bakteri dan
melekatkan sel bakteri pada objek glass
tanpa merusak struktur selnya.
Dengan menggunakan sampel susu
kental manis dengan pewarna malachite green dan safranin sebanyak 3 tetes,
ditemukan bakteri berbentuk coccus berwarna ungu, tergolong dalam bakteri gram
positif karena mempertahankan zat warna metal ungu.
7. KESIMPULAN
Darihasil pengamatan maka dapat diperoleh kesimpulan
a. Pewarnaan gram adalah suatu metode
empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi 2 kelompok besar, yakni gram
positif (ungu) dan gram negative (merah, merah muda)
b. Dari hasil pengamatan ditemukan bakteri berbentuk coccus berwarna ungu (gram positif)
DAFTAR PUSTAKA
- Aditya, Mushoffa. 2010. Teknik Pewarnaan Bakteri. http : // mushoffaditya. blogspot. com/2010/01/teknik-pewarnaan-bakteri.html. 2 Juni 2014.
- Dwidjoseputro.2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT Gramedia
- Fajriana, Rizki. 2008. Mikrobiologi Umum Pewarnaan Gram. http //pewarnaan bakteri\Mikroum…Pewarnaan Gram « RIZQI FAJRIANA BLOG’S.htm/. 11 November 2010.
- Fitria, Bayu. 2009. Pewarnaan Gram (Gram positif dan Gram Negatif). http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positif-dan-gram-negatif. 11 November 2010.
- Karmana. 2007. Biologi. Jakarta : PT Grafindo Media Pratama
- Manurung, Pebrin. 2010. Pengamatan Bentuk Bakteri. http: //pebrinmanurung. blogspot. com/2010/10/pengamatan-bentuk-bakteri. html. 11 November 2010.
- Pelezar chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press : Jakarta
- Reyza, Muhammad. 2008. Metode Pewarnaan Gram. http: //qi206. wordpress. Com/ 2008/10/17/ mikroba/pewarnaan/ 11 November 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar