Kamis, 28 April 2016

Penciptaan Manusia Dalam Alqur’an dan Sains


  1. PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia dilengkapi akal untuk berfikir, yang membedakannya dengan binatang. Mengenai proses kejadian manusia, dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hijr (15) : 28-29) diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup.


Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Khususnya agama Islam yang meyakini bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam a.s. disusul Siti Hawa dan kemudian keturunan-keturunannya hingga menjadi banyak seperti sekarang ini. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana proses kejadian manusia menurut Al-Qur’an, hadist, maupun iptek.

RUMUSAN MASALAH
  1. Bagaimana manusia diciptakan menurut Perspektif Islam dan Ilmu pengetahuan dan Teknologi?
  2. Apa pengertian manusia menurut pandangan Islam?
  3. Apa tujuan dan fungsi diciptakannya manusia?

  • PEMBAHASAN
  1. Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an dan IPTEK
Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang berbeda, yaitu: Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Penciptaan manusia selanjutnya adalah melalui proses biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
  1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa).
  2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
  3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
  4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
  5. Setetes Mani
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok-belok, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Sel telur hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an :
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37).
Kemudian terciptalah tahapan-tahapan tentang penciptaan manusia antara lain:
  1. Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani
  2. Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
  3. Pembungkusan Tulang oleh Otot

  1. Pengertian manusia menurut agama islam
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam. Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Hasil peneliti Alquran yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpuannya bahwa manusia terdiri dari unsur-unsur: jasad, dan  ruh.
     1. Jasad
Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran dinyatakan diciptakan dari tanah.            

     2. Ruh
Ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada janin dalam kandungan (Surat Al-Hijr 29, Surat As-Sajadah 9, dan surat Shaad 27) ketika janin berumur 4 bulan 10 hari. Walaupun dalam istilah bahasa dikenal adanya istilah ruhani, kata ini lebih mengarah pada aspek kejiwaan. Dalam diri manusia, ruh berfungsi untuk :
  1. Membawa dan menerima wahyu (Surat As-Syuara 193)
  2. Menguatkan iman (Surat Al-Mujadalah 22)
  3. Nafs
Alquran menjelaskan bahwa, nafs terdiri dari 3 jenis:
  1. Nafs Al-amarah (Surat Yusuf ayat 53)
  2. Nafs Al-lawwamah (Surat Al-Qiyamah ayat 1-3 dan ayat 20-21)
  3. Nafs Al-Muthmainnah (Surat Al-Fajr ayat 27-30)

  1. Tujuan dan Fungsi diciptakannya Manusia
Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia itu mengabdi kepada Allah artinya sebagai hamba Allah agar menuruti apa saja yang diperintahkan oleh Allah swt. Sedangkan fungsi dari penciptaan manusia ini secara global kami menyebutkan tiga klasifikasi, yaitu:
  1. Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
  2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’
  3. Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)
4.      KESIMPULAN
Proses kejadian manusia berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah terjadi dalam dua tahap. Pertama, tahapan primordial, yakni proses penciptaan nabi Adam a.s sebagai manusia pertama. Kedua, tahapan biologi, yakni manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh.
Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, sehingga tidak ada satu makhlukpun yang lebih tinggi derajatnya dari manusia. Selayaknya ilmu perakitan komputer, maka Allah telah merakit manusia dengan sistem hardware dan software, lengkap, berkualitas tinggi dan multifungsi. Kesemua perangkat ini bekerja secara sinergis dan dinamis agar manusia bisa menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi. Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia menyembah dan mengabdi kepada Allah swt. Sedangkan fungsi penciptaan manusia ke dunia, diklasifikasikan ke dalam tiga (3) pokok, yaitu: Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi, Manusia sebagai Warosatul Anbiya’, Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)


DAFTAR PUSTAKA:
  1. DR. Daradjat, Zakiah. dkk. 1986. Dasar-dasar Agama Islam. Jakarta: Delta Media
  2. Bucaille, Maurice. 1984. Asal-Usul Manusia Menurut Bibel, Al-Qur’an dan Sains. Bandung: Penerbit Mizan.
  3. Thalbah, Hisham. 2008. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadits. Bekasi: Sapta Sentosa
  4. Kementerian Agama RI. 2012. Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia
  5. https://updateberitamu.wordpress.com/ diakses tgl 16/09/2015 pkl 19.27 WIB
  6. https://aristasefree.wordpress.com/ diakses tgl 16/09/15 pkl 19.28 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar